Partisipasi anak dalam proses pembuatan Rencana Aksi Nasional (RAN) Tujuan Pembangunan Berkelanjutan (TPB) Saya mendukung adanya partisipasi anak yang bermakna dalam proses pembuatan RAN TPB karena 3 hal, yang pertama adalah karena partisipasi anak adalah elemen penting dari pemenuhan hak anak. Konvensi Hak Anak (KHA) yang sudah diratifikasi oleh Indonesia, lalu Peraturan Menteri Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (Permen PP & PA) no 3 tahun 2011, menegaskan bahwa anak-anak memiliki hak untuk berpartisipasi dalam segala aspek pembangunan dan seluruh kebijakan yang berdampak langsung atau tidak langsung pada dirinya. Untuk itu, anak perlu terlibat, karena RAN TPB nantinya akan berdampak pada implementasi dan pemenuhan TPB yang yang mempengaruhi kebijakan-kebijkan pembangunan yang secara langsung dan tidak langsung mempengaruhi kondisi anak-anak baik pendidikan, kehidupan sosial, dan pemenuhan hak lainnya. Alasan kedua adalah karena prinsip TPB adalah No One Left B
Posts
Showing posts from October, 2017
- Get link
- X
- Other Apps
Deskripsi Film Pendek SOWAN Oleh: Fatimah Huurin Jannah Film Sowan memulai detik-detik pertamanya dengan paragraf-paragraf yang membahas sejarah singkat kejadian yang terjadi di tahun 1965. Paragraph-paragraf yang ditampilkan menuntun menyihir pikiran penonton untuk mengingat betapa kejamnya kejadian kelam di tahun itu. Cerita film SOWAN ( arti dalam Bahasa jawa: Kunjungan ) dimulai dengan gambaran seorang seorang laki-laki berusia kurang lebih 30 tahun (Heru) yang sangat perhatian dengan keharmonisan keluarganya. Hal itu tergambarkan dari perilaku laki-laki paruh baya yang memberi perhatian kepada ibu dan bapaknya. “Kunjungan” yang dimaksud dalam film SOWAN adalah sebuah kunjungan yang ingin sekali dilakukan oleh seorang tokoh perempuan paruh baya (Mien, ibu dari Heru) yang merasa dirinya bersalah atas kejadian masa lalu yang dialami bersama dengan sahabatnya (Murti). Mien digambarkan sangat ingin bertemu dengan Murti, dengan wajah lesu, sedih, dan kecewa dengan